Indikasi Diterimanya Amaliyah Ramadhan Kita
Rangkaian ayat diawal surat Al Ghosiyah menceritakan neraka dan para penghuninya.
Ternyata salah satu penyebab orang dimasukan ke neraka adalah sebab amalan yg banyak dan beragam tapi penuh cacat (amalan yang sia-sia).
Allah ﷻ berfirman:
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ
"(karena) bekerja keras lagi kepayahan,"
(QS. Al-Ghasyiyah 88: Ayat 3)
Apakah yang menjadi ciri amal yang diterima oleh Allah ﷻ ? Yaitu adanya keberlanjutan amal yang tetus dilaksanakan.
Hasan Al Basri mengungkapkan :
"Sesungguhnya diantara hukuman dosa seseorang adalah perbuatan dosa sesudahnya, dan balasan kebaikan seseorang adalah amal baik sesudahnya."
Berkaitan dengan amalan bulan Romadhon yang telah berlalu, hendaknya kita berintrospeksi diri,
Apakah Romadhon hanya bulan ibadah musiman saja?
Apa yang harus dijaga setelah Romadhon pergi?
1. Harus bisa melanjutkan menahan lapar dan haus (nafsu/syakhwat) diluar Romadhon
Ada amalan mulia setelah Romadhon berlalu yang pahalanya seperti berpuasa setahun penuh, yaitu berpuasa 6 hari dibulan Syawal. Sudahkah kita mengamalkannya? Masih ada
2 pekan kesempatan kita mengamalkannya. Khawatir kita tidak berjumpa lagi dengan Syawal tahun yang akan datang.
2 pekan kesempatan kita mengamalkannya. Khawatir kita tidak berjumpa lagi dengan Syawal tahun yang akan datang.
2. Persembahan terbaik dibulan Romadhon ada di akhir (laylatul Qodr)
Malam Al-Qodar dapat diraih oleh orang-orang yang ber-i'tikaf di masjid, meskipun bagi mereka yang ber-udzur syar'i dapat dicari di rumah. Pada intinya, amalan ini berangkat dari semangat beribadah di masjid/memakmurkan masjid.
Ada keberlanjutan kebiasaan memakmurkan masjid.
Makmurkanlah masjid, hadirlah masjid, dan sangat penting juga ajaklah anak laki-laki kita ke masjid. Tanamkan kedalam memorinya untuk menghadiri masjid sejak dini.
Membangun kemakmuran masjid harus dibangun sejak dini
Salah satu musibah besar adalah anak laki-laki kita tidak memakmurkan masjid.
Hanya dengan memiliki keinginan yang tulus saja untuk memiliki anak laki-laki menjadi ahlul masjid, merupakan cermin/ciri sebagai orang tua sholih/sholiha.
3. Menjaga keberadaan kita bersama orang sholih
Menjaga keberadaan kita bersama orang sholih jauh lebih penting dari kesholihan kita sendiri, karena ada arah keberpihakan disana.
Banyak orang yang tidak sholih dikumpulkan dengan orang yang sholih, begitupun sebaliknya.
"Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya"
4. Hendaknya melapangkan hati untuk memaafkan
Salah satu do'a dibulan Romadhon yaitu "Allhumma innaka afuwwun tuhibbul afwaafa'fuannii..."
Hendaknya hati kita selalu lapang dalam memaafkan.
Hal ini merupakan salah satu amalan hati setelah Romadhon berlalu.
Semoga bermanfaat
DKM At-taqwa
Ayana-Green Hill
0 komentar:
Posting Komentar